Aku
- Ezzy Fauzia
- Aku bukan sedang menangis, tak juga marah bahkan tertawa, Aku sedang tersenyum di sela jamuanku.
Rabu, 31 Oktober 2012
Elang
"Elang berpikirlah kalau suatu hari kau bisa terbang serendah hatimu, sehalus intuisimu."
Kemaren baru saja aku menidurkanmu diperapian malam yang dinginnya menganga hampir beku. Selama kau terlelap aku mencerna kerinduan yang menindih punggung hatiku. Mencari tau seluk beluk keberanianku menatapmu dalam tidurmu. Menikam kemarahan dalam segala keterbatasanku memujamu.
Jelas saja aku bukan sedang merayumu
Aku tak pernah berani melangkahi hawaku
Kau tau aku pemalu
Silahkan..
Kau menyanjungi kehidupanmu
Begitupun aku yang selalu menghormati kealfaanmu
by; HF. Zy
Kuasa Tuhan
"Selama kau masih mau, aku akan berusaha memperjelas semua yang kau mau. Kau mau aku, bukan?"
Sejak aku melangkahi nafsuku, bayangmu selalu menganga dalam benak hatiku. Aku menggerutu mau, menghibahkan dengan tulus perasaan ini padamu. Aku bercerita banyak pada bumi, mengetuk setiap pintu kehidupan. Aku bahagia memilikinya. Saat ini.
***
Tak seperti biasanya, jariku tak sekokoh akar beringin, tak setenang terumbu karang. Aku melangkah terseok-seok. Tak lunglai, tak juga lelah. Aku hanya ingin merasakan semua ini lebih dalam dari ini. Sedalam lautan. Sehingga nanti dia pergi, aku tak begitu rindu. Tak begitu niat untuk berair mata. Karena perasaanku lekat pekat pada kehadirannya.Sepulangnya dari rumah nenek, aku sempatkan melirik ke jendela dua pintu yang terbuka dengan tirai putih saat itu. Tak seperti biasanya, jendela itu kini terbuka lebar kedua belah pintunya. Kuberanikan diri merapat pada bunga srirezki yang mulai mekar persis disisi kanan jendela itu. Tak ada suara, tak ada tanda-tanda orang didalam sepertinya. Kelakuanku yang sering diluar batas normal ini, tak mungkin langsung melongok kedalam jendela itu. Aku tau ini rumah orang. Rumah dia.
Aku ingat, aku pernah menemuinya dan persis untuk kedua kalinya mengukir janji dibawah jendela ini. Aku menggurati lantainya dengan jelas. Kami sepakat menuliskan, "Kuasa Tuhan".
Dengan tubuh yang hanya setinggi pohon bonsai itu, entah dari mana kata itu terucap. Yang kini ku mengerti pada saat itu kami sedang mengiqrarkan janji.
Kemudian aku bagai orang lupa ingatan, setelah kedua hari pertemuan itu, aku baru sadar, kalau itu kali terakhir aku bertemu dengannya.
***
"Jangan lagi berpikir aku pergi, aku tidak pergi. Entah kecuali kau yang minta."Seumur hidup, aku belum terbiasa menilai langkahku dengan mantap. Aku masih terlalu kaku mendendangkan nada kehidupan. Aku takut salah langkah. Aku tak mau salah. Karena aku ingin menjadi orang yang selalu benar.
"Kau benar, maka kau melangkah sampai ke tempat ini. Aku salah, jika aku tak mengikutimu"
Sesederhana itukan suatu keputusan? Aku masih ingin bertanya-tanya dalam penantian. Aku masih ingin menari-nari dalam kebingungan. Jangan bilang aku sempurna. Aku hanya ingin menjadi orang yang selalu benar. Karena itu akan mempermudahku bernapas. Kau mengerti?
"Kau bernapas dengan jalur yang benar, buktinya kau tidak masuk rumah sakit, bukan? Hidungmu itu bekerja dengan sempurna menyaring udara segar."
Lalu, aku tak perlu merefresh jalanku? Soalnya aku masih punya impian yang masih berkemampuan Dualcore. Game mana yang tak bisa kuselesaikan dulu. Semua aku bisa. Tapi yang ini lain soal. Terlalu rumit. Window 7 datang lah!!
"Ahh! Kau ngaco. Mana ada peng-upgrade-an semacam itu bisa secepat kilat. Kecuali kau benar-benar tukar tambah. Proses. Boleh saja. Kalau kau mau."
Kenapa kau begitu pasrah menyimak? Aku saja masih bingung. Barusan yang aku omongin juga kacau. Tak berkonsep. Semauku. Sepikirku. Kalau aku seseriusi kau, mungkin sudah ku robohkan hatimu berkeping-keping. Tapi tak perlu, bukan?. Kita tunggu saja Kuasa Tuhan.
by; HF. Zy
Rabu, 10 Oktober 2012
Cerita berita
How looooooooooooonngg time.. :)
Udah lama banget aku ga nulis di blog ini. Tetapi aku ga lagi diam kok. Aku tetap menulis.
Aku tetap menggores kata-kata hingga melipatgandakan makna.
Walau telat. Aku ingin berbagi nih kisahku pulang kampung kemaren di Lebaran 2012 ini.
10 Agustus 2012 pesawat yang dijadwalkan akan menerbangkanku pada daratan ibu pertiwi, pukul 07.20 pagi itu jadwal yang di tetapkan. Karena aku berangkat dari bandung, maka jam 02.00 shubuh aku sudah otw to Bandara Soeta saat itu. Mata mengantuk, badan capek, tetapi nikmat itu teap ku rasakan. Aku tidak telat. Pukul 05.00 akhirnya sampai di terminal B1. Fiuuh.. plong!
Ternyata sepagi ini check in sudah antri begitu panjangnya. Ada sekitar 10-15 orang didepanku saat itu. Sekitar setengah jam ku habiskan menunggu antrian yang melelahkan itu. Akhirnya sampai pada barisanku. Ohh damn! Setelah aku memperlihatkan tiketku. CS itu menyuruhku untuk antri k loket sebelah. Huoooaaaaaa keseell banget saat itu.
(bersambung ya :)
Udah lama banget aku ga nulis di blog ini. Tetapi aku ga lagi diam kok. Aku tetap menulis.
Aku tetap menggores kata-kata hingga melipatgandakan makna.
Walau telat. Aku ingin berbagi nih kisahku pulang kampung kemaren di Lebaran 2012 ini.
10 Agustus 2012 pesawat yang dijadwalkan akan menerbangkanku pada daratan ibu pertiwi, pukul 07.20 pagi itu jadwal yang di tetapkan. Karena aku berangkat dari bandung, maka jam 02.00 shubuh aku sudah otw to Bandara Soeta saat itu. Mata mengantuk, badan capek, tetapi nikmat itu teap ku rasakan. Aku tidak telat. Pukul 05.00 akhirnya sampai di terminal B1. Fiuuh.. plong!
Ternyata sepagi ini check in sudah antri begitu panjangnya. Ada sekitar 10-15 orang didepanku saat itu. Sekitar setengah jam ku habiskan menunggu antrian yang melelahkan itu. Akhirnya sampai pada barisanku. Ohh damn! Setelah aku memperlihatkan tiketku. CS itu menyuruhku untuk antri k loket sebelah. Huoooaaaaaa keseell banget saat itu.
(bersambung ya :)
Langganan:
Komentar (Atom)